Skip to main content

Mengenal Hepatitis C



Mengenal Hepatitis CInformasi Praktis Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). HCV beredar di dalam darah individu yang terinfeksi.

Pada beberapa orang, hepatitis C menjadi kondisi serius dan berbahaya. Kebanyakan orang yang terinfeksi hepatitis C akan membawanya sampai akhir hidupnya. Sebagian besar mengalami kerusakan hati, tapi tidak merasakan sakit.

Pada beberapa orang lainnya, hepatitis C dapat berkembang menjadi sirosis dan gagal hati. Pada sebagian yang lain tidak berdampak apa pun.


Berbeda dengan hepatitis A dan hepatitis B, umumnya orang yang terinfeksi hepatitis C tidak mempunyai gejala dan merasa sehat. Namun, pada sebagian orang muncul gejala keletihan yang berlebihan.

Salah satu cara untuk mengetahui adanya infeksi adalah dengan pemeriksaan laboratorium.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2000, angka kejadian infeksi virus hepatitis C di Indonesia mencapai 7 juta orang.

Kurang lebi 5 dari 100 bayi yang lair dari ibu yang terinfeksi HCV menjadi terinfeksi. Namun demikian, bayi yang terinfekksi HCV pada saat lahir akan tampak sehat pada tahun pertama. Infeksi baru akan menimbulkan masalah pada masa pertumbuhan.


Siapa yang Berisiko Terkena Infeksi Virus Hepatitis C?

  • Pecandu narkoba.
  • Orang yang pernah menerima transfusi darah.
  • Orang yang ditato permanen, body piercing.
  • Orang yang memiliki pasangan penderita hepatitis C.
  • Pekerja kesehatan.
  • Pasien hemodialisis.


Mengapa Harus Melakukan Pemeriksaan Hepatitis C?

  • Untuk menentukan apakah terdapat penyakit hati atau seberapa parah penyakitnya.
  • Untuk menentukan pengobatan.
  • Deteksi dini sehingga dapat dilakukan pencegahan untuk melindungi kerusakan hati.
  • Untuk mencegah penyebaran HCV.


Pemeriksaan Apa Saja yang Diperlukan Untuk Mengetahui Adanya Infeksi Hepatitis C?

  • Skrining infeksi hepatitis C dapat dilakukan dengan pemeriksaan Anti-HCV yang umumnya terdeteksi pada minggu ke-7 atau ke-8 setelah terinfeksi HCV.
  • Untuk memastikan adanya infeksi HCV dan untuk kebutuhan terapi, diperlukan pemeriksaan lanjutan dengan HCV RNA.
  • HCV RNA merupakan penanda yang pertama muncul pada infeksi akut hepatitis C. Biasanya terdeteksi pada minggu ke-1 hingga ke-2 setelah terinfeksi HCV.
  • Jika Anda penderita hepatitis C, sebaiknya Anda menjaga hati Anda dengan:
  • Rutin periksa ke dokter.
  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Tidak melakukan pengobatan tanpa sepengetahuan dokter.
  • Lakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala untuk pemantauan terapi sesuai anjuran dokter.


Sumber: "Hepatitis C". Laboratorium Klinik Prodia.

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal UKBI, Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia

   Informasi Praktis -- Mengenal UKBI, Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia Sekilas tentang UKBI Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia ( UKBI) adalah sarana uji untuk mengukur kemahiran seseorang dalam berbahasa Indonesia lisan dan tulis.

Sedang Diet? Ikuti Panduan Makan Ini

  Informasi Praktis -- Melaksanakan diet tidak semudah mengucapkannya. Supaya diet tidak "mulai besok aja", yuk ikuti panduan makan berikut ini.

Radang Lambung dan Terapi Air

Untuk mengatasi masalah lambung dan usus, minum air mineral adalah salah satu terapi yang sangat efektif. Sangat baik bila air yang digunakan dihangatkan terlebih dahulu sekitar 25 derajat Celcius. Jenis air yang akan diberikan  tergantung pada jenis penyakit. Jika kondisi keasaman tinggi, air alkalin yang dicampur soda tepat digunakan. Untuk mengatasi keasaman yang rendah dalam lambung yang kering, gunakan air khlorida dan air alkalin  yang mengandung soda.